Kamis, 03 Januari 2013

Tips menghadapi wawancara kerja-Interview









       Dalam proses perekrutan tenaga kerja baru oleh sebuah perusahaan baik itu BUMN ataupun perusahaan swasta, wawancara kerja merupakan salah satu tahap yang harus Anda lalui. Biasanya proses wawancara ini meliputi wawancara HRD kemudian dilanjuti oleh wawancara User atau petinggi perusahaan yang Anda lamar, misalnya kepala direksi dan kepala bagian devisi tertentu.
        Pada umumnya wawancara kerja ini merupakan proses perekrutan tahap ke tiga setelah proses sleksi Administrasi atau surat lamaran dan berkas, kemudian dilanjuti dengan psikotes, dan setelah itu jika anda lulus akan dilanjuti dengan proses wawancara kerja atau interview. Akan tetapi mungkin saja berbeda dalam proses perekrutan, tergantung oleh kebijakan serta aturan yang berlaku pada berusahan mengenai proses perekrutan tenaga kerja baru.

         Proses menghadapi wawancara sering sekali begitu menegangkan bagi orang yang baru terjun dalam dunia kerja, setelah lulus dibangku sekolah menengah atas atau perkuliahan. Begitu juga dengan saya, saat pertama kali menghadapi wawancara kerja disalah satu perusahaan swasta. Ketika itu saya masih lugu (lutung gunung kali ya :D) dan belum banyak referensi serta kiat dalam menghadapi interviewer pada saat wawanca, sehingga kegagalan itu saya alami. Namun seiring waktu dan belajar dari kegagalan, saya menemukan tips yang akan saya sampaikan kepada Anda agar tidak mengalami kegagalan yang pernah saya alami.

Sebelum wawancara ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dan lakukan diantaranya yaitu :


  • Pakaian : pilihlah pakaian yang formil dan sewajarnya serta pakaian yang berwarna terang akan tetapi tidak norak, pakaian yang gelap memiliki penilaian yang negatif oleh interviewer (pewancara). Untuk pria, Anda dapat menggunakan pakaian lengan panjang warna putih, cream, ungu, biru muda atau kemeja yang motifnya garis dan jangan sesekali memakai celana yang berbahan jens karena tidak mengesankan keprofesionalan kita. Sedangkan untuk wanita Anda dapat mengunakan tengtop atau daster :D becanda.. aduh.. saya lupa nama bajunya, pokoknya yang wajar lah dan make-upnya juga jangan berlebihan, karena nanti akan menjadi penilaian yang buruk bagi Anda (ni orang mau kondangan atau mau cari kerja ya ?) seperti itulah kira-kira penilaiannya. Untuk bawahannya Anda dapat memakai celana panjang yang berbahan keper, atau sejenisnya. Disamping itu anda juga bisa memakai rok, tapi jangan terlalu pendek. (kalau terlalu pendek, jangankan interviewernya saya juga mau, hehehe)
  • Tepat waktu
  • Pelajari perusahaan itu sebelumnya
  • Jangan menjelekkan bos Anda terdahulu atau mantan bos Anda
  • Jangan katakan Anda berbohong harus ke dokter agar bisa datang untuk wawancara
  • Usahakan menunjukkan perilaku terbaik sebelum dan sesudah wawancara. Resepsionis dan sekretaris mungkin ikut memberikan kesan atau pendapat mereka tentang Anda.
  • Jangan menganggap pewawancara sudah membaca CV Anda.
  • Jaga respon atau jawaban singkat dan padat. Jangan bertele-tele atau basa basi.
  • Pastikan jawaban Anda mencerminkan kepribadian Anda yang sebenarnya agar tidak terkesan palsu.
  • Ajukan beberapa pertanyaan misalnya tentang pelatihan atau prospek promosi.
  • Berjabat tanganlah dengan pewancara secara profesional setelah wawancara berakhir.


Dari beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan oleh para pewancara kepada Anda nantinya, terkadang kita diberikan pertanyaan yang bersifat menjebak dan menyudutkan kita. Jika kita tidak bisa mengatasinya, maka hal ini akan menjadi boomerang yang akan menggagalkan kita untuk menduduki posisi kerja yang kita inginkan. Adapun gambaran pertanyaan yang bersifat menjebak yang dapat Anda persiapkan jawaban seperti yang bisa Anda baca dibawah ini.

Pertanyaan wawancara yang menjebak

1. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?

Ini peluang Anda untuk “menjual” diri Anda. Uraikan dengan singkat dan jelas kelebihan yang Anda miliki, kualifikasi Anda dan apa yang dapat Anda sumbangkan bagi perusahaan tersebut. Hati-hati , jangan memberikan jawaban yang terlalu umum. Hampir setiap orang mengatakan mereka merupakan seorang pekerja keras dan memiliki motivasi. Berikanlah jawaban yang memperlihatkan keunikan yang Anda miliki.


2. Mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini?

Pertanyaan ini merupakan salah satu alat bagi si pewawancara untuk mengetahui apakah Anda mempersiapkan diri anda dengan baik. Jangan pernah datang untuk sebuah wawancara pekerjaan tanpa mengetahui latar belakang perusahaan. Dengan memiliki informasi yang cukup mengenai latar belakang perusahaan tersebut maka pertanyaan di atas memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperlihatkan inisiatif, dan menunjukkan apakah pengalaman serta kualifikasi yang Anda miliki sepadan dengan posisi yang diperlukan.


3. Apa kelemahan utama Anda?

Rahasia dalam menjawab pertanyaan di atas adalah dengan berkata jujur mengenai kelemahan Anda, tapi jangan lupa menjelaskan bagaimana Anda mengubah kelemahan tersebut menjadi kelebihan. Misalnya, bila Anda memiliki masalah dengan perusahaan terdahulu, perlihatkan langkah yang Anda ambil. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda memiliki kemampuan dalam mengenali aspek yang perlu diperbaiki dan inisiatif dalam memperbaiki diri Anda.


4. Mengapa berhenti dari perusahaan terdahulu?

Walaupun Anda berhenti dari pekerjaan terdahulu dengan cara yang tidak baik, Anda harus berhati-hati dalam memberikan jawaban. Usahakan untuk memberikan jawaban yang diplomatis. Bila Anda memberikan jawaban yang mengandung aspek negatif, kompensasikan jawaban tadi dengan jawaban yang positif. Bila anda mengeluhkan tentang pekerjaan terdahulu, maka hal ini tidak memberi poin apa-apa buat Anda.


5. Bagaimana Anda mengatasi masalah?

Tidak mudah memberikan jawaban bila Anda mendapatkan pertanyaan seperti di atas, terutama bila Anda baru lulus dan tidak memiliki pengalaman kerja. Pewawancara ingin melihat apakah Anda dapat berpikir kritis dan mengembangkan solusi tanpa melihat jenis permasalahan yang Anda hadapi, bahkan walaupun Anda tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Gambarkan langkah-langkah yang Anda lakukan dalam memprioritaskan pekerjaan. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda bertanggungjawab dan tetap dapat berpikir jernih walaupun sedang menghadapi masalah.


6. Prestasi apa yang dibanggakan?

Rahasia dari pertanyaan di atas adalah dengan menyeleksi dan memilih secara spesifik prestasi yang berhubungan dengan posisi yang sedang ditawarkan. Walaupun Anda pernah menjuarai bola basket pada waktu kuliah, tetapi ini bukan merupakan sebuah jawaban yang diharapkan. Berikan jawaban yang lebih profesional dan lebih relevan. Pikirkan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut dan kembangkan contoh yang memperlihatkan bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.


7. Berapa gaji yang Anda harapkan?

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang tersulit terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman kerja yang cukup.Yang perlu Anda lakukan sebelum wawancara adalah mencari tahu pasaran gaji untuk posisi yang ditawarkan agar Anda dapat memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Beritahu pewawancara bahwa Anda terbuka untuk membicarakan mengenai kompensasi bila saatnya tiba. Bila terpaksa, berikan jawaban yang berupa kisaran angka, bukan angka tertentu.


8. Bisa ceritakan mengenai diri Anda?

Mungkin pertanyaan di atas tampaknya mudah tetapi pada kenyataannya tidaklah semudah yang Anda bayangkan. Yang pasti Anda harus menyadari bahwa pewawancara tidak tertarik untuk mengetahui apa yang Anda lakukan di akhir pekan ataupun dari daerah mana Anda berasal. Pewawancara berusaha mengetahui Anda secara profesional. Siapkan dua atau tiga poin mengenai diri Anda, baik pengalaman kerja maupun sasaran karir Anda dan tetap konsisten. Rangkum jawaban Anda dengan mengungkapkan keinginan Anda sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Bila memiliki jawaban yang mantap maka hal ini dapat membawa Anda pada pembicaraan yang memperlihatkan kualifikasi Anda

Demikainlah tips menghadapi wawancara kerja-interview yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar